Sarana Geospasial Terpadu sebagai konsultan kali ini berkesempatan bekerjasama dengan Dinas PUPR Kab.Kep. Aru untuk melakukan Survey Kondisi Jalan dan Jembatan di Kabupaten Kepulauan Aru, dengan daerah survey Pulau Wokam.
Penandatanganan Kontrak Pekerjaan antara PT. SGT dengan Dinas PUPR Kab.Kep Aru
Dari diskusi teknis dengan Kepala Bidang Bina marga Dinas PUPR Kab. Kep. Aru, ditetapkan ruas jalan yang disurvey adalah ruas jalan dari Desa Seli Bata-Bata sampai ke Desa Tunguwatu. Perjalanan dimulai dari Pelabuhan Dobo menuju ke Desa Seli Bata-Bata dengan transportasi Laut.
Tim SGT Bersama Tim Teknis PUPR Menuju Desa Seli Bata-Bata dengan Speedboad
Sebelum melaksanakan survey, tim melakukan sosialisasi ke Kepala Desa dan masyarakat sekitar. Tim kami disambut dengan sangat baik oleh warga. Ada beberapa peraturan adat yang harus di taati oleh tim, diantaranya adalah dilarang untuk menggunakan baju yang mendekati warna merah saat melakukan survey. Oleh karena baju safety tim kami berwarna orange mendekati merah, tim terpaksa tidak menggunakan baju safety saat melakukan penelusuran jalan.
Sosialisasi Tim Survey dengan Masyarakat Desa
Tim SGT didampingi oleh warga lokal melakukan pelenusuran jalan dan jembatan dengan berjalan kaki, hal ini dikarenakan jalan tidak dapat dilalui dengan kendaraan bermotor. Menurut informasi dari warga sekitar, sebelumnya telah dibuat jalan dari Desa Seli Bata-bata sampai ke Desa Tunguwatu, namun jalan ini masih berupa jalan tanah. Seiring dengan waktu berlalu, jalan yang semula telah di buka tertutup kembali oleh rumput dan semak belukar. Sehingga saat dilapangan, tim kami kesulitan menemukan jalan utama dan harus melalui jalan rintisan.
Begitu pula dengan jembatan, menurut warga sekitar beberapa jembatan dulunya pernah di bangun, akan tetapi karena konstruksi jembatan yang hanya berupa kayu menyebabkan jembatan tidak bertahan lama. Beberapa masih terlihat dengan kondisi yang sudah memprihatinkan (kondisi rusak dan rusak parah), dan beberapa lagi sama sekali tidak terlihat wujud bahkan sisa reruntuhan jembatannya.
Untuk sebagian wilayah yang tidak memiliki jembatan, harus dilalui dengan rute memutar dengan transportasi air (sampan/kapal kecil).
Tim Sedang Melakukan Penelusuran Jalan Yang Telah Tertimbun Oleh Semak Belukar
Perjalanan darat dengan berjalan kaki di tempuh oleh tim kami selama 4 hari 4 malam. Karena kondisi geografis desa yang berjauhan, membuat tim harus membuat flying camp untuk tempat beristirahat di malam hari.
Flying Camp Tim Survey
Jumlah ruas jalan Desa Selibata-bata sampai dengan Desa Tunguwatu yang disurvey adalah sebanyak 4 ruas, melewati 7 Desa, panjang ruas jalan sekitar 52 km. Seperti yang sudah kami sampaikan di paragraf sebelumnya, ada beberapa jalan utama dari Desa Seli Bata-bata ke Desa Tunguwatu belum terhubung/terputus, sehingga tim harus melakukan perjalanan melewati jalan rintisan atau melalui jalur air dengan sampan, bahkan untuk beberapa sungai dangkal yang tidak memiliki jembatan harus disebrangi berbasah-basahan.
Hasil survey yang kami di masing-masing ruas jalan dapat dilihat pada peta berikut ini:
Peta Hasil Survey Kondisi Jalan dan Jembatan Kabupaten Kepulauan Aru
Secara untuh laporan kegiatan "Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan" Kabupaten Kepulauan Aru ini dapat dilihat pada link laporan dibawah ini:
Laporan Survey Kondisi Jalan Dan Jembatan
Serta link video dokumentasi pada link dibawah ini:
https://www.youtube.com/watch?v=sqXQ8rl90Uc
Author: Aliska Pangda Gisda, Sudomo Manurung