Kenapa Pesawat UAV Sering Crash? Dan Apa Solusinya?
Baik mari kita batasi permasalahan crash kali ini dengan crash pada Auto mode. Karena banyak juga terjadi pada mode manual dan mode FBWA atau stabilizer. Untuk tulisan berikutnya kita akan bahas crash pada kondisi manual dan FBWA (stabilizer).
*Pada Kondisi Mode Auto:
Ada beberapa faktor yang menyebabkan diantaranya adalah:
1. Crash terjadi apabila sinyal telemetri hilang lalu navigator panik, kemudian melakukan perintah di monitor sampai komputer navigator, lalu si navigator melakukan booting ulang komuter atau kebanyakan klik sehingga komputer hang.
Saran kami adalah kalau kondisi seperti ini sebaiknya dibiarkan saja pasti pesawat akan kembali setelah melakukan misi, atau menarik pesawat dengan Remote Control (RC) yang mempunyai frekuensi long range.
Long Range Untuk Remote Control
2. Crash terjadi karena sel batere rusak. Hal memang sering terjadi pada batere dimana indikator dimonitor tidak menunjukkan kondisi batere yang sebenarnya (didalam pesawat). Solusinya adalah sebaiknya dicheck dan pastikan batere yang digunakan adalah sehat denganmenggunakan ground check dan melakukan meng adjust nilai voltage yang ada di monitor sama dengan nilai voltage yang ada di dalam batere yang digunakan.
3. Kinerja Servo, servo pada kondisi auto harus nya pada saat level adalah bener-bener level. Sehingga pada saat kondisi auto servo satu dan yang lainnya tidak kerja keras untuk counter (atau saling counter).
Sebaiknya sebelum terbang bener-bener kalibrasi level, pitch dan roll atau melakukan preflight calibration.
4. Kinerja Motor dan profeller, kesehatan motor terlihat dari putar profeller kita bisa deteksi dari bunyi ketika ground check, serta profeller memiliki putaran sempurna jangan sampai ada coekan atau retakan pada profelernya.
Untuk mencegah hal ini, kalau pada saat take off (sudah terlanjur), dan terdengar bunyi motor atau prof yang mencurigakan harus nya flight langsung di abort.
5. Persambungan kabel ke Flight controlller yang longgar.Sambungan kabel ke FC yang kurang ketat sehingga pada saat misi sering copot lalu pesawat jatuh. Sebaiknya sebelum misi dilakuakan semua ini harus dipastikan tersabung dengan baik dan tidak akan lepas oleh guncangan.
Demikian dari kami, semoga berguna dan selamat mencoba.
Penulis: Sudomo Manurung